Senin, 18 Juli 2011

50 Keunikan Tubuh Manusia


Tubuh manusia benar-benar mengagumkan. Jika kita berusaha untuk menjaga dan merawat tubuh kita dengan baik serta mempraktekan gaya hidup sehat, maka kemungkinan besar tubuh kita akan bertahan untuk waktu yang cukup lama. Mungkin anda akan terkejut mengetahui apa yang dapat dilakukan oleh tubuh anda setelah membaca 50 keunikan tubuh manusia ini.

Otak Manusia

Otak manusia begitu rumit dan sebagian besar masih belum dipahami, namun bagian inilah yang membuat bagian tubuh manusia lainnya bekerja dengan baik. Tubuh bisa dibuat tetap hidup, tapi tanpa otak, seseorang tidak benar-benar hidup. Berikut ada beberapa keunikan yang dimiliki otak.

1. Otak tidak merasakan rasa sakit - Meskipun otak memproses sinyal rasa sakit, otak itu sendiri benar-benar tidak dapat merasakan rasa sakit.

2. Otak memerlukan oksigen dalam jumlah besar - Otak kita memerlukan 20 persen oksigen dan kalori yang diperlukan tubuh, walaupun otak hanya 2 persen dari keseluruhan berat tubuh.

3. 80 persen dari otak ialah air - Bukannya secara relatif padat, otak manusia 80 persennya air. Hal ini penting bahwa kita harus benar-benar hidrasi untuk menjaga pikiran.

4. Otak aktif pada malam hari - Mungkin anda pikir bahwa otak anda lebih aktif di siang hari ketika bagian tubuh yang lain juga aktif. Akan tetapi faktanya bukan demikian. Otak kita lebih aktif ketika kita tidur.

5. Otak mengkonsumsi daya sebesar 10 watt - Memang benar, kekuatan komputasi luar biasa yang dimiliki otak hanya perlu 10 watt untuk beroperasi.

6. Lebih tinggi IQ, lebih banyak mimpi - Semakin anda pintar, semakin banyak anda bermimpi. IQ tinggi juga dapat melawan penyakit mental. Beberapa orang juga meyakini bahwa mereka lebih pintar dalam mimpi ketimbang ketika mereka sadar.

7. Otak berubah bentuk selama pubertas - Masa remaja anda lebih dari sekadar perubahan bagaimana anda merasa; struktur otak berubah selama masa remaja, dan bahkan mempengaruhi perilaku impulsif dan beresiko.

8. Otak dapat menyimpan segalanya - Secara teknis, otak memiliki kemampuan untuk menyimpan semua hal yang anda alami, lihat, baca atau dengar. Namun, masalahnya ialah mengingat kembali - apakah anda dapat mengakses informasi tersebut.

9. Informasi dalam otak bergerak dengan kecepatan berbeda - Sel-sel neuron dalam otak dibuat berbeda, dan informasi bergerak melaluinya dengan kecepatan berbeda. Inilah mengapa seringkali anda dapat mengingat suatu informasi sangat cepat, dan seringkali juga membutuhkan waktu lebih lama.

Panca Indera

Anda mungkin saja bisa dikejutkan oleh hal-hal mengagumkan yang dapat dilakukan oleh panca indera anda.

10. Aroma tubuh anda unik - Bau tubuh anda unik bagi diri anda kecuali anda memiliki saudara kembar. Sekalipun bayi dapat mengenali aroma tubuh ibunya.

11. Manusia menggunakan ekolokasi - Manusia dapat menggunakan suaru untuk merasakan obyek di sekitarnya dengan ekolokasi. Diperkirakan orang yang tidak dapat melihat atau yang mengalami kebutaan mengembangkan kemampuan ini untuk mempertinggi keefektifan.

12. Adrenalin memberikan kekuatan super - Ya, dengan respon sesuai pada situasi tertentu, anda benar-benar dapat mengangkat sebuah mobil. Jika anda pernah melihat pertunjukkan Criss Angel, bisa saja hal ini yang memungkinkannya dapat mengangkat sebuah mobil.

13. Wanita memiliki penciuman lebih baik daripada pria - Wanita lebih baik dalam hal mengidentifikasi bau daripada pria.

14. Hidung dapat mengingat 50.000 aroma - Adalah sesuatu yang mungkin bagi hidung untuk mengidentifikasi dan mengingat lebih dari 50.000 aroma.

15. Pendengaran anda menurun ketika kelebihan makan - Saat anda makan berlebihan, sebenarnya hal itu akan mengurangi kemampuan anda untuk mendengar. Jadi pertimbangkan cara makan yang sehat dan berhenti jika anda sudah kenyang.

16. Anda mengalami waktu dalam pikiran anda - Semuanya tentang persepsi anda untuk memikirkan waktu. Beberapa ahli berspekulasi bahwa stres dapat membuat anda mengalami keterlambatan waktu. Nampaknya manipulasi waktu bukan hanya untuk jagoan super saja.

Reproduksi

Sebagai suatu spesies cara kita menghasilkan keturunan memiliki beberapa keunikan. Berikut ada beberapa hal unik yang mungkin saja belum anda ketahui.

17. Gigi bertumbuh sebelum lahir - Meskipun membutuhkan waktu beberapa bulan setelah lahir untuk melihatnya, gigi mulai tumbuh sekitar enam bulan sebelum kelahiran.

18. Bayi lebih kuat dari lembu - Tentu saja dalam skala perbandingan berat. Dalam hal ukuran, bayi lebih bertenaga dan kuat.

19. Bayi selalu memiliki mata biru ketika lahir - Melanin dan paparan terhadap sinar ultraviolet diperlukan untuk menampilkan warna asli mata bayi. Sebelum itu, semua bayi memiliki mata biru.

20. Wanita bisa saja pada dasarnya biseksual - Ada penelitian seks yang mengindikasikan bahwa wanita bisa saja pada dasarnya biseksual, tak jadi soal bagaimana mereka mengklasifikasikan dirinya sendiri, sedangkan pria biasanya hanya normal atau homoseksual.

21. Sebagian besar pria mengalami ereksi ketika tertidur - Setiap satu hingga satu setengah jam, pria tertidur mengalami ereks, meskipun mereka tidak sadar akan hal itu.

22. Seks bisa menjadi penghilang rasa sakit - Meskipun alasan sakit kepala sering menghindarkan diri dari seks, faktanya ialah bahwa hubungan seks dapat melegakan rasa sakit. Seks juga dapat membantu anda mengurangi stres.

23. Cokelat lebih baik dari seks - Dalam beberapa studi, wanita mengklaim bahwa mereka lebih memilih cokelat daripada seks. Tapi apakah itu benar-benar dapat menyebakan orgasme? Mungkin tidak dengan sendirinya.

Fungsi Tubuh

Hal yang dilakukan tubuh seringkali aneh dan terkadang menjijikan. Berikut beberapa keunikan yang dilakukan tubuh.

24. Kotoran telinga perlu - Jika anda ingin telinga sehat, anda perlu kotoran telinga di dalamnya.

25. Kaki anda dapat menghasilkan setengah liter keringat per hari - Ada 500 ribu kelenjar keringat di kedua kaki anda (masing-masing 250 ribu), dan itu berarti banyak keringat bau.

26. Sepanjang hidup anda, jumlah air liur yang anda hasilkan dapat mengisi dua kolam renang - Karena air liur merupakan bagian sangat penting dari pencernaan, sedikit mengherankan jika mulut anda banyak menghasilkannya.

27. Kandung kemih yang penuh kira-kira seukuran dengan soft ball - Ketika kandung kemih anda penuh, terisi dengan cairan sebanyak 800cc, bagian tersebut cukup besar untuk bisa terlihat.

28. Anda mungkin buang angin 14 kali sehari - Rata-rata, anda akan mengeluarkan gas dalam perut beberapa kali sebagai bagian dari pencernaan.

29. Bersin dapat melebihi kecepatan 160 km/jam - Ketika anda akan bersin, tubuh memang mengeluarkannya dalam kecepatan tinggi, jadi anda seharusnya menghindari menekan bersin dan menyebabkan kerusakan pada tubuh.

30. Batuk mencapai kecepatan 96 km/jam - Batuk lebih kurang berbahaya, keluar dari tubuh dengan kecepatan 96 km/jam. Meskipun demikian jika kita berkendara di jalan dengan kecepatan tersebut, masih termasuk kecepatan tinggi.

Sistem Rangka dan Otot

Berikut ada beberapa keunikan rangka dan otot.

31. Tulang dapat hancur sendiri - Adalah sesuatu yang mungkin bagi tulang untuk hancur tanpa masukkan kalsium yang cukup.

32. Anda lebih tinggi di pagi hari - Sepanjang hari, tulang rawan di antara tulang anda terkompresi, menjadikan anda sekitar 1 cm lebih pendek di malam hari.

33. Seperempat tulang anda berada di kaki - Ada masing-masing 26 tulang di kaki, hal itu berarti bahwa 52 tulang itu berada pada angka 25 persen dari keseluruhan tulang tubuh yang berjumlah 206.

34. Lebih banyak otot yang diperlukan untuk cemberut daripada tersenyum- Para ilmuwan belum sepakat tentang jumlah tepatnya, tapi lebih banyak otot yang diperlukan untuk cemberut daripada tersenyum.

35. Ketika melangkah, anda menggunakan 200 otot - Berjalan banyak menggunakan kekuatan otot, apalagi jika anda berjalan 10.000 langkah.

36. Lidah anda merupakan otot terkuat pada tubuh - Bila dibandingkan dengan ukurannya, lidah merupakan otot paling kuat. Tapi anda mungkin tidak dapat mengangkat beban menggunakan lidah.

37. Tulang bisa lebih kuat dari baja - Sekali lagi ini adalah perbandingan berat, karena baja lebih padat dan memiliki daya rentang yang lebih tinggi.

Bagian Tubuh Yang Tidak Diperlukan

Kita memiliki bagian tubuh yang tidak berguna. Berikut beberapa bagian unik tubuh yang sebenarnya tidak kita butuhkan.

38. Tulang Ekor - Pada zaman sekarang bagian tersebut sudah tidak ada gunanya lagi, meskipun para ilmuwan meyakini itu merupakan peninggalan ekor mamalia yang dulunya dimiliki manusia. Mungkin tidak berguna, tapi jika anda mencederai tulang ekor masih terasa sakit.

39. Kelingking Kaki - Ada spekulasi yang menyatakan karena kita tidak perlu lagi berlari untuk mencari makan, dan kita mengenakkan sepatu, tujuan evolusi kelingking kaki menghilang.

40. Gigi Bungsu - Bagian ketiga geraham ini sebagian besar tidak berguna, hanya menyesakkan mulut dan terkadang menyebabkan nyeri.

41. Organ Vomeronasal - Ada kemoreseptor kecil (dan tak berguna) di dalam hidung.

42. Sebagian besar rambut pada tubuh - Walaupun rambut di bagian wajah memiliki fungsi, rambut yang terdapat di bagian tubuh lainnya secara praktis tidak berguna dan dapat dikeluarkan dengan sangat sedikit efek sakit.

43. Vas Deferen Betina - Sekelompik tubulus buntu dekat ovarium merupakan peninggalan dari sesuatu yang dapat berubah menjadi saluran sperma.

44. Rahim Jantan - Ya, pria juga punya sejenis itu. Peninggalan organ reproduksi betina yang tidak berkembang bergantung pada satu sisi kelenjar prostat jantan.

45. Usus Buntu - Pada dasarnya usus buntu anda tidak memiliki fungsi. Walaupun bagian tersebut menghasilkan beberapa sel darah putih, kebanyakan orang baik-baik saja setelah operasi usus buntu.

Keunikan Tubuh Lainnya

Berikut ini merupakan beberapa keunikan akhir tentang tubuh manusia.

46. Kepala menghasilkan suara intern - Memang jarang, tapi sindrom kepala meledak benar-benar ada.

47. Ingatan dipengaruhi oleh posisi tubuh - Di mana anda berada dan bagaimana anda ditempatkan dalam lingkungan anda memicu ingatan.

48. Anda tidak dapat menggelitik diri anda sendiri - Silahkan saja. Cobalah untuk menggelitik diri anda.

49. Menjadi pengguna tangan kanan dapat memperpanjang hidup anda - Jika anda adalah seseorang yang lebih dominan menggunakan tangan kanan, anda dapat hidup hingga sembilan tahun lebih lama ketimbang seseorang yang kidal.

50. Hanya manusia yang mengeluarkan air mata karena emosi - Hewan lainnya yang menghasilkan air mata memiliki alasan fisiologis untuk melakukan hal itu dan bukan karena emosi. 

15 Fakta Menarik Tentang Tubuh Kita


Add caption
1. Asam lambung kita sebenarnya cukup kuat untuk mencerna seng dan timah.Untungnya sel-sel pada dinding lambung kita diperbarui dengan sangat cepat sehingga asam lambung gak sempet berbalik jadi “senjata makan tuan”.
2. Paru-paru terdiri dari 3 milyar capillaries (urat nadi kecil). Kalo urat-urat ini disambung jadi satu panjangnya bisa mencapai 2400 km.
3. Testikel pria menghasilkan 10 juta sperma baru tiap hari.. Cukup untuk mengganti semua manusia di muka bumi ini hanya dalam waktu 6 bulan.
4. Tulang kita tu sangat kuat – sekuat batu granit dalam menahan beban. Percobaan dengan sepotong tulang dengan ukuran sebesar korek api bisa menahan beban sampai 9 ton – 4 kali lebih kuat dari besi beton..
5. Kuku kita perlu waktu 6 bulan untuk tumbuh dari pangkal sampai ke ujung jari
6. Organ terbesar dalam tubuh kita adalah kulit. Laki-laki dewasa luas kulitnya sekitar 1,9 m2. Kulit terus menerus diperbarui oleh tubuh kita dan sepanjang hidup setiap orang menghasilkan limbah kulit seberat 18 kg
7. Ketika kamu tidur tubuhmu mengembang sekitar 8 mm. Saat kamu bangun tubuhmu mengerut lagi seperti semula. Kenapa bisa begitu ? Ternyata tulang rawan kita bisa mengembang dan mengerut (saat berdiri dan duduk) seperti spon karena pengaruh gravitasi.
8. Rata-rata orang bule makan 50 ton dan minum 50 ribu liter air sepanjang hidupnya (orang indonesia gak tau ni berapa).
9. Setiap ginjal terdiri dari 1 juta filter tunggal yang menyaring rata-rata 1,3 liter darah per menit dan menghasilkan 1,4 liter urin sehari.
10. Otot pada bola mata kita bergerak sekitar 100 ribu kali sehari.. Sebagai perbandingan kalo diterapkan pada otot kaki kita sama dengan berjalan 80 km setiap hari.
10. Otot pada bola mata kita bergerak sekitar 100 ribu kali sehari.. Sebagai perbandingan kalo diterapkan pada otot kaki kita sama dengan berjalan 80 km setiap hari.
11. Dalam waktu 30 menit panas rata-rata tubuh kita cukup buat merebus setengah galon air.
12. Satu sel tunggal tubuh kita hanya perlu waktu 60 detik untuk mengelilingi tubuh kita.
13. Kulup dari bayi yg disunat bisa tumbuh dari seukuran prangko menjadi seluas 3x lapangan basket. Hebat kan . Keajaiban dari science. Laboratorium menumbuhkan kulit ini untuk mengganti kulit korban luka bakar.
14. Sejak kita lahir sampai sekarang hanya ada satu bagian tubuh kita yg ukurannya gk pernah berubah – Bola Mata.
15. Menurut Darwin (dan beberapa ilmuwan lain) usus buntu itu dulu sebenarnya adalah bagian ketiga dari sistem pencernaan kita. Fungsinya untuk mencerna daun! Oleh karena manusia berhenti makan daun mentah dan mulai memasak semua makanannya akhirnya usus buntu kehilangan pekerjaannya.

~~BERCERMIN DIRI~~



Assalamu'alaikum warrahmatulloohi wabarokaatuh,

Tatkala kudatangi sebuah CERMIN,
Tampaklah sosok yang sudah sangat lama kukenal
dan sangat sering kulihat.
Namun aneh…
Sesungguhnya aku BELUM MENGENAL siapa yang kulihat. Tatkala kutatap WAJAH, hatiku bertanya :
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya
Dan bersinar indah di Surga sana?
Ataukah wajah ini yang hangus legam di Neraka Jahanam? Tatkala kumenatap MATA, nanar hatiku bertanya :
Mata inikah yang akan menatap Allah..
Menatap Rasulullah, dan Kekasih- kekasih Allah kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, terburai menatap neraka jahanam?
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini? Tatkala kutatap MULUT..
Apakah mulut ini yang kelak mendesah penuh kerinduan
Mengucap LAA ILAAHA ILLALLAAH saat malaikat maut menjemput?
Ataukah menjadi mulut yang menganga dengan lidah menjulur,
dengan lengkingan jerit pilu …
yang mencopot sendi-sendi setiap yang mendengar?
Ataukah mulut ini jadi pemakan buah zaqun jahanam yang getir,
penghangus dan penghancur setiap usus? Apakah gerangan yang engkau ucapkan
Wahai mulut yang malang?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?
Berapa banyak hati yang remuk …
Dengan sayatan pisau kata- katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata semanis madu…
Yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?
Berapa sering engkau berkata jujur?
Berapa langkanya engkau dengan syahdu
memohon agar Allah mengampunimu? Tatkala kutatap TUBUHku, apakah tubuh ini…
Yang kelak menyala penuh cahaya bersinar…
Bersuka cita dan bercengkrama disurga?
Ataukah tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih…
Dalam lahar neraka jahanam,
Terpasung tanpa ampun,
Menderita yang tak akan pernah berakhir? Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang telah engkau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak hamba-hamba yang lemah…
Yang engkau tindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan- tanpa peduli,
Padahal engkau mampu?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas? Ketika kutatap hai tubuh,
Seperti apakah gerangan isi HATImu?
Apakah isi hatimu sebagus kata- katamu?
Ataukah sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu?
Apakah hatimu segagah ototmu.
Ataukah selemah daun-daun yang sudah rontok?
Apakah hatimu seindah penampilanmu,
Ataukah sebusuk kotoran- kotoranmu? Betapa beda....
Betapa BEDA apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi...
Aku telah tertipu oleh TOPENG yang selama ini tampak
Betapa banyak pujian yang terhampar hanyalah memuji topeng
Sedangkan aku.... hanyalah seonggok sampah yang terbungkus Aku tertipu...
Aku malu Ya Allah...
Ya Allah... selamatkan aku....
Amin...Ya Rabbal 'alamin 

Semoga bermanfa'at,

Sumber:
( Abdullah Gymnastiar dalam buku
Ir. Permadi Alibasyah " Sentuhan kalbu")

Sabtu, 09 Juli 2011

Nasehat Untuk Ikwan


Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh..

Ya Ikhwan.....

Tak terasa usiamu kini menginjak dewasa. Engkau kini bukan seorang anak kecil lagi. Engkau kini saatnya terbang ke langit yang tinggi, namun sayang sayapmu cuma satu. Engkau membutuhkan satu sayap lagi untuk menggapai syurga di langit. Ya, engkau sudah saatnya membutuhkan seorang pendamping hidup yang bisa merawt dan mengurusmu di kelak sampai hari tua.

Ya Ikhwan....

Engkau kini waktunya menyempurnakan agamamu dengan jalan yang disyariatkan islam, yaitu menikah. Carilah calon pendamping hidup yang sholihah yang bisa kamu ajak bebagi dikala suka dan duka , InsyaAlloh kamu kan mendapatkan keturunan shalihah yang kelak bisa mendoakanmu,walau kamu sudah tak ada di alam yang fana ini...

Jangan suka menipu gadis gadis dan ,merusak kehormatan mereka. Jangan kalian SMS para akhwat dengan rayuan mautmu. Katakanlah kepada perempuan,” Aku adalah seorang jantan, aku menyayangimu dan akan datang kepada orang tuamu dengan mengatakan kepada ,mereka bahwa Aku menyayangi anak bapak/ibu, hari ini aku melamarnya dan ingin menikahinya dan mencintainya sampai akhir hayatku dan berjanji akan melindunginya dengan segenap jiwa ragaku"

Jangan kau gunakan HP menjadi alat untuk melontarkan rayuan gombalmu. Yang kan menjerumuskan perempuan ke dalam pelukanmu. janganlah jadi Playboy cap kampret, Yang setelah kenyang kamu tinggal pergi, tau ga sih dikhianatii itu terasa sakit.

Bersabarlah, tingkatkanlah kedekatanmu kepada Alloh, pacarilah Alloh, insyaAlloh Laki laki yang baik untuk perempuan yang baik, lelaki sholeh untuk perempuan yang shalihah pula (tentunya engkau juga membawa bola dan berusaha memasukan ke gawang, jangan sekedar berdoa tok)

Ya Ikhwan....

Alhamdulillah engkau kini sudah mendapatkan pendamping hidup, pujaan hati, belahan jiwa yang sholihah. Engkau kini sudah harus menjadi seorang imam keluarga sekaligus bapak baginya. Jadilah engkau imam yang bisa dijadikan tempat menyandarkan masalah, tempat curhat berbagi suka dan duka. Jadilah pendengar yang baik ketika istri mendapat masalah, jangan menyela pembicaraanya, dan berilah solusi untuk masalahnya , karena biar bagaimanapun kamu adalah imam dan pemimpin bagi keluargamu, Jangan suka ‘ngrasani’ orang lain lebih-lebih membuka aib istri. karena aib istrimu adalah aibmu juga...

Ya Ikhwan...
Jadilah Suami yang sholeh dan imam yang khair. Suami yang mampu menjaga dan membimbing istrimu, yang mampu menjaga harta, sejukkan hati istrimu, membimbingnya dengan kasih sayang,Janganpula berlaku kasar kepada istrimu dengan berlaku kasar akan menanamkan benih pertengkaran dan kebencian di hati istrimu....

Jangn pula kau pukul istrimu ... namun nasehati ia baik baik bila ia salah , ingat ia hanya tulang rusuk yang bengkok, kau luruskan ia dengan kasar maka ia akan patah....jagalah hatinya, jangan sekali kau hina ia, ejek dia ... dia kaum lemah , berilah ia kasih sayang yang lebih melebihi kau menyayangi dirimu sendiri, bukankah ketika di hadapan wali nikah, penghulu bahwa kalian kan hidup dalam suka duka bersama...

Jadilah suami yang baik memberikan nafkah lahir bathin yang cukup, berusaha memberikan apa yang istrimu ingnkan, carilah nafkah yang halal dan berilah makan istri dan anak anakmu dengan rizki yang halal

Ya Ikhwan ..
Pertahankanlah kapal rumah tanggamu dari gelombang aral melintang yang siap menghadang. Jagalah agar tetap utuh sampai kake-kakek/ nenek-nenek. Na’udzubillah kalau berakhir dengan perceraian karena merupakan perkara halal yang sangat dibenci Alloh SWT. Sesulit apapun masalah yang dihadapi, seberat apapun masalah yang menimpa rumah tanggamu musyawarahkanlah baik-baik dengan pasanganmu. Salinglah menguatkan pasangan masing-masing. semangatlah, tanggunglah suka-duka bersama.

Ya Ikhwan..
sayangilah dan cintailah istrimu....Didiklah anak-anakmu dengan tutur kata yang halus dan lemah lembut. Karena nasehat dengan tutur kata yang halus lebih masuk ke hati daripada tutur kata yang kasar, mengomel-ngomel apalagi sampai membentak-bentak/ memukul. Jadilah ayah yang baik dan sabar dalam mendidik putra-putrinya. Yakinlah, engkau akan memetik hasilnya kelak di alam kubur. Tidak ada yang diharapkan orang tua yang sudah meninggal kecuali doa anak-anaknya yang sholih/ sholihah hasil didikannya semasa hidup.

Ya Ikhwan..
Tingkatkanlah ketakwaan keluargamu. Lakukanlah sholat tahajud bersama, ajaklah ke majlis-majlis ilmu, kunjungilah orang tuamu, sediakan kotak amal di rumahmu dan ajarilah anakmu bersedekah setiap hari, ajarilah ilmu agama, pilihlah acara tontonan TV yang bermanfaat, bersikap ramahlah kepada tetangga.

Semoga dengan iman dan amal sholih masing-masing, kita semua bisa dipertemukan kembali dengan suami kita, istri kita, anak-anak kita, orang tua kita kelak bersama Rasululloh SAW beserta keluarga beliau di taman syurga firdaus Alloh ‘Azza wa Jalla.

Amiin ya robbal ‘alamiin..


Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh...

Jumat, 08 Juli 2011

‎" Al-Miski Pemuda Yang Allah Karuniakan Wangi Kesturi "

‎" Al-Miski Pemuda Yang Allah Karuniakan Wangi Kesturi "
♫•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♫♥ AL KISAH ♥♫•*¨*• .¸¸¸¸.•*¨*•♫

♥:.بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ :.♥
Semoga kisah pemuda ini bisa menjadi bahan renungan kita bersama .
seorang pemuda yang shalih yang meninggalkan kemaksiatan karena
takutnya kepada Allah padahal telah datang kepadanya waktu dan kesempatan .
Sehingga Allah pun tidak menyia-nyiakan pengorbanannya dan menggantikannya dengan yang lebih baik dan lebih mulia.Inilah dia kisahnya.

Ada seorang pemuda yang pekerjaannya menjual kain.
Setiap hari dia memikul kain-kain dagangannya dan berkeliling dari rumah ke rumah.Pemuda ini memiliki wajah yang sangat tampan dan bertubuh tegap sehingga setiap orang yang melihatnya pasti mmenyukainya.

Pada suatu hari ketika ia sedang menawarkan barang dagangannya,
tiba-tiba ada seorang wanita yang melihatnya.Begitu melihat pemuda tersebut wanita itupun terpesona dan dia mempersilahkan pemuda tersebut masuk kedalam rumahnya.Timbullah rasa cinta yang begitu besar dalam hati wanita tersebut. lalu si wanita itu berkata:”Aku memang memanggilmu tidak untuk membeli daganganmu, tetapi aku memanggilmu karena kecintaanku kepadamu.dan dirumah ini sekarang sedang kosong”.

Selanjutnya wanita tersebut membujuk dan merayunya agar mau berbuat ”sesuatu” dengan dirinya.Pemuda itu menolak, bahkan dia mengingatkan si wanita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan menakut-nakutinya dengan adzab yang pedih disisi-Nya.

Tetapi sayang nasihat itu tidak membuatnya takut bahkan semakin bertambah hasratnya pada pemuda tersebut.Akhirnya, karena si pemuda itu tidak mau melakukan yang haram, maka wanita itu mengancamnya dengan berkata:
”Bila engkau tidak mau menuruti perintahku, aku akan berteriak kepada semua orang dan akan aku katakan kepada mereka, bahwa engkau telah mmasuk kedalam rumahku dan ingin merenggut kesucianku.

Dan mereka akan mempercayaiku karena engkau telah berada dalam rumahku, dan sama sekali tidak mencurigaiku” Setelah sipemuda itu melihat betapa si wanita itu terlalu memaksanya untuk mengikuti keinginannya berbuat dosa akhirnya dia berkata:”Baiklah, tapi apakah engkau mengizinkanku untuk
kekamar mandi agar bisa membersihkan diri dulu?” Betapa gembiranya wanita
itu mendengar jawaban ini, dia mengira bahwa keinginannya sebentar lagi akan terpenuhi.

Dengan penuh semangat dia mmenjawab:Bagaimana tidak, wahai kekasihku, ini adalah sebuah ide yang bagus”kemudian masuklah si pemuda ke kamar mandi, sementara tubuhnya gemetar karena takut dirinya akan terjerumus dalam kubangan maksiat.Sebab, wanita itu adalah perangkap setan dan tidak ada seorang laki-laki yang menyendiri bersama seorang wanita kecuali setan akan menjadi pihak ketiga.”Ya, Allah apa yang harus kuperbuat ? berilah aku petunjuk-Mu, Wahai Zat yang dapat memberi petunjuk bagi orang-orang yang sedang kebingungan”.Tiba-tiba timbullah ide dalam benaknya.

”Aku tahu benar, bahwa termasuk salah satu kelompok yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan-Nya pada hari yang tidak ada naungan saat itu kecuali naungan-Nya adalah seorang laki-laki yang diajak berbuat mesum oleh wanita yang mempunyai kedudukan tinggi dan berwajah cantik”.

Kemudian dia berkata”Aku takut kepada Allah”Dan aku yakin bahwa orang yang meninggalkan sesuatu karena takut kepada-Nya pasti akan mendapat ganti yang lebih baik…dan seringkali satu keinginan syahwat itu akan melahirkan penyesalan seumur hidup…Apa yang akan aku dapatka dari perbuatan maksiat ini selain Allah akan mengangkat cahaya dan nikmatnya iman dari hatiku…tidak..tidak..aku tidak akan mengerjakan perbuatan yang haram…tapi apa yang harus aku lakukan?
apakah aku harus melemparkan diri dari jendela ini? tidak bisa,jendela ini tertutup rapat sekali, kalau begitu aku akan mengolesi tubuhku dengan kotoran yang ada di WC ini, dengan harapan bila nanti dia melihatku dalam keadaan begini dia akan jijik dan membiarkan aku pergi”.

Ternyata memang benar, ia mengerjakan ide tersebut,dia mulai mengolesi tubuhnya dengan kotoran -kotoran itu.Memang menjijikan, sambil menangis dia berkata”YA, Rabbi, perasaan takutku kepada-Mu itulah yang mendorongku melakukan hal ini.Karena itu karunikanlah kepadaku kebaikan sebagai gantinya.”Kemudian ia keluar, tatkala wanita itu melihat pemuda tersebut dlam keadaan demikian, si wanita itu berteriak:”Keluar kau, hai orang gila!”Dia pun cepat-cepat keluar sambil membawa barang dagangannya .sementara orang-orang dijalan tertawa melihatnya.Setibanya dirumah ia bernafas lega.
Lalu menanggalkan pakaiannya,mandi dengan sebersih-bersihnya.

Kemudian apa yang terjadi??Adakah Allah akan membiarkan hamba-Nya
begitu saja?Ternyata setelah ia selesai dari mandi Allah memberikan karunia
yang besar untuk dirinya.Allah memberikan untuknya aroma yang harum semerbak yang tercium dari tubuhnya.Semua orang dapat mencium aroma tersebut dari jarak beberapa meter.Sampai akhirnya ia mendapat julukan ”AL-MISKI” (yang harum seperti kesturi).

Subhanallah,Allah telah mengganti bau kotoran yang dapat hilang dengan
sekejap dengan aroma kesturi yang tercium sepenjang masa.Ketika ia
meninggal dan dikuburkan, mereka tulis diatas kuburannya”inilah kuburan Al-Miski” dan banyak orang yang menziarahinya.

Pembaca yang dirahmati Allah,…
segala sesuatu yang engkau tinggalkan,
pasti ada ganjarannya.Begitupula larangan yang datang dari Allah ,
bila engkau tinggalkan akan ada ganjaran sebagai penggantinya”

Allah akan memberikan ganti yang besar untuk sebuah pengorbanan yang kecil.Allahu akbar!!!

Manakah orang yang mau meninggalkan maksiat dan taat kepada Allah
sehingga mereka berhak mendapatkan ganti yang besar untuk pengorbanan
kecil yang mereka berikan ? tidakkah mereka mau menyambut seruan Allah, seruan Rasulullah dan seruan fitrah yang suci ???

Hati yang tidak dihiasi dengan kepatuhan dan rasa tawadhuk kepada Allah
menjadi tertutup dengan titik-titik noda hitam. Kecenderungan kepada kemaksiatan menyebabkan hati semakin jauh dari Nur kebenaran dan semakin keras dalam menerima hakikat fitrah keinsanan. Sebaliknya jika jiwa senantiasa mengagungkan kebesaran Allah, hati akan menjadi bersih dan memancarkan cahaya menyinari ruang-ruang kehidupan yang merindui kebahagiaan..Insya ALLOH...

♥•*¨*•♥•*¨*•♫♥•* Thufail Na'im Ar'Syahid *•♥♫•*¨*•♥•*¨*•♥
♥•*¨*••*¨*•♫♥♥♥•* Khaura Al-Intifadhah *•♥♥♥♫•*¨*••*¨*•♥
•♥ sumber :"Kisah-Kisah Nyata "(Syaikh Ibrahim AlHazimi,Darul)♥•

Silahkan Kunjungi Juga Blog " BDMCS " Bidadari Dunia Mencari Cinta Sejati-Nya


http://abu-azvhirandha.blogspo​t.com/2011/07/al-miski-pemuda-​yang-allah-karuniakan.html

Kamis, 07 Juli 2011

Kesalahan-Kesalahan Dalam Bulan Ramadhan (1)

Dalam setahun, ada satu bulan yang kedatangannya selalu kita nantikan, ia adalah bulan Ramadhan. Alhamdulillah, bulan yang sangat kita rindukan itu kini telah tiba. Pada bulan ini Allah mencurahkan kebaikanNya untuk segenap hamba-hambaNya yang beriman. Di bulan Ramadhan, kedermawanan Nabi shallallahu alaihi wasallam lebih deras dari hembusan angin. Para Sahabat dan As-Salafus Shalih terdahulu selalu berlomba-lomba menumpuk kebaikan dan amal ibadah di dalamnya. Namun saat ini, kondisi umat Islam sungguh memilukan, mayoritas mereka tak saja lemah untuk diajak ber-fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) di bulan penuh kemuliaan ini, tapi mereka selalu saja hampir sepanjang tahun tak siap dengan amalan-amalan yang semestinya mereka lakukan secara benar. 

Karena itu, redaksi berikut ini menyajikan tulisan tentang berbagai kesalahan yang sering dilakukan di bulan Ramadhan.

Risalah ini ditulis oleh seorang ulama yang memiliki perhatian khusus terhadap bulan Ramadhan, di antaranya beliau juga menulis buku "Risalah Ramadhan" (telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, cet. Darul Haq), beliau adalah Syaikh Abdullah bin Jarullah bin Ibrahim Al-Jarullah. Bagian pertama dari dua tulisan.

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah, musim berbagai macam ibadah seperti puasa, shalat, membaca Al-Qur'an, bersede-kah, berbuat baik, dzikir, do'a, istighfar, memohon Surga, berlindung dari masuk Neraka serta macam-macam ibadah dan amal kebajikan lainnya.

Orang yang beruntung adalah yang menjaga setiap detik waktunya, baik di siang atau malam hari untuk berbagai amal perbuatan yang menjadikannya berbahagia serta lebih dekat kepada Allah, sesuai dengan yang diperintahkan, tanpa menambah atau mengurangi. Karena itu, setiap muslim wajib belajar tentang hukum-hukum puasa.

Sayangnya, tak sedikit orang yang melalaikan masalah ini, sehingga banyak terjerumus pada kesalahan-kesalahan.

Kesalahan-Kesalahan

Di antara kesalahan-kesalahan yang acap kali dilakukan orang berkaitan dengan bulan Ramadhan adalah:
1. Tidak mengetahui hukum-hukum puasa serta tidak menanyakannya.
Padahal Allah berfirman, artinya, "Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan, jika kamu tidak mengetahui." ( An-Nahl: 43).

Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa dikehendaki baik oleh Allah, niscaya ia dipahamkan dalam urusan agamanya." ( Muttafaq Alaih).

2. Menyambut bulan suci Ramadhan dengan hura-hura dan bermain-main.
Padahal yang seharusnya adalah menyambut bulan yang mulia tersebut dengan dzikir dan bersyukur kepada Allah, karena masih diberi kesempatan bertemu kembali dengan Ramadhan. Lalu hendaknya ia bertaubat dengan sungguh-sungguh, kembali kepada Allah serta melakukan muhasabatun nafs (perhitungan dosa-dosa pribadi), baik yang kecil maupun yang besar, sebelum datang hari Perhitungan dan Pembalasan atas setiap amal yang baik maupun yang buruk.

3. Ta'at hanya di bulan Ramadhan.
Sebagian orang, bila datang bulan Ramadhan mereka bertaubat, shalat dan puasa. Tetapi jika bulan Ramadhan telah berlalu mereka kembali lagi meninggalkan shalat dan melakukan berbagai perbuatan maksiat. Alangkah celaka golongan orang seperti ini, sebab mereka tidak mengetahui Allah kecuali di bulan Ramadhan. Tidakkah mereka mengetahui bahwa Tuhan bulan-bulan pada sepanjang tahun adalah Satu jua? Bahwa maksiat itu haram hukumnya di setiap waktu? Bahwa Allah mengetahui perbuatan mereka di setiap saat dan tempat?

Karena itu, hendaknya mereka bertaubat kepada Allah dengan taubat nashuha (sebenar-benar taubat), meninggalkan maksiat serta menyesali apa yang telah mereka lakukan di masa lalu, selanjutnya berkemauan kuat untuk tidak mengulanginya di kemudian hari. Dengan demikian insya Allah taubat mereka akan diterima, dan dosa-dosa mereka diampuni.

4. Beranggapan keliru.
Sebagian orang beranggapan bulan Ramadhan adalah kesempatan untuk tidur dan bermalas-malasan di siang hari, serta untuk begadang di malam hari. Lebih disayangkan lagi, mayoritas mereka begadang dalam hal-hal yang dimurkai Allah, berhura-hura, bermain yang sia-sia (seperti main kartu dsb.), menggunjing, adu domba dan sebagainya. Hal-hal semacam ini sangat berbahaya dan merugikan mereka sendiri.

Sesungguhnya hari-hari bulan Ramadhan merupakan saksi ta'atnya orang-orang yang ta'at dan saksi maksiatnya orang-orang yang ahli maksiat dan lupa diri.

5. Bersedih dengan datangnya bulan Ramadhan.
Sebagian orang ada yang merasa sedih dengan datangnya bulan Ramadhan dan bersuka cita jika bulan Ramadhan berlalu. Sebab mereka beranggapan bulan Ramadhan akan menghalangi mereka melakukan kebiasaan maksiat dan menuruti syahwat. Mereka berpuasa sekedar ikut-ikutan dan toleransi. Karena itu mereka lebih mengutamakan bulan-bulan lain daripada bulan Ramadhan. Padahal ia adalah bulan penuh barakah, ampunan, rahmat dan pembebasan dari Neraka bagi setiap muslim yang melakukan kewajiban-kewajibannya dan meninggalkan setiap yang diharamkan atasnya, mengerjakan segala perintah dan menjauhi segala yang dilarang.

6. Begadang untuk sesuatu yang tidak terpuji.
Banyak orang yang begadang pada malam-malam Ramadhan dengan melakukan sesuatu yang tidak terpuji, bermain-main, ngobrol, jalan-jalan atau duduk-duduk di jembatan atau trotoar jalan. Pada tengah malam mereka baru pulang dan langsung sahur kemudian tidur. Karena kelelahan, mereka tidak bisa bangun untuk shalat Shubuh berjamaah pada waktunya.

Ada banyak kesalahan dan kerugian dari perbuatan semacam ini:
  • Begadang dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Padahal Nabi shallallahu alaihi wasallam membenci tidur sebelum Isya' dan bercengkerama (ngobrol) setelahnya kecuali dalam hal kebaikan. Dalam hadits riwayat Ahmad, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Tidak boleh bercengkerama kecuali bagi orang yang shalat atau bepergian." (As-Suyuthi berkata, hadits ini hasan). 
  • Sia-sianya waktu mereka yang sangat berharga. Mereka sama sekali tidak memanfaatkannya sedikitpun. Padahal masing-masing orang akan menyesali setiap waktu yang ia lalui tanpa diiringi dengan mengingat Allah di dalamnya. 
  • Menyegerakan sahur sebelum waktu yang dianjurkan. Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menganjurkan sahur pada akhir malam sebelum terbit fajar.

    Musibah terbesar mereka adalah tidak dapat menunaikan shalat Shubuh berjamaah tepat pada waktunya. Betapa tidak, sebab pahala shalat Shubuh berjamaah menyamai shalat satu malam atau separuhnya. Hal ini sebagaimana disabdakan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam: "Barangsiapa shalat Isya' berjamaah maka seakan-akan ia shalat separuh malam dan barangsiapa shalat Shubuh berjamaah maka seakan-akan ia shalat sepanjang malam." (HR. Muslim dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu).

    Orang yang meninggalkan shalat Shubuh secara berjamaah tersebut berkarakter sebagaimana orang-orang munafik, mereka tidak melakukan shalat kecuali dalam keadaan malas, mengakhirkan waktunya dan tidak berjamaah. Mereka mengharamkan dirinya dari mendapatkan keutamaan serta pahala yang besar.

7. Hanya menjaga hal-hal lahiriah. 
Banyak orang yang menjaga dari hal-hal yang membatalkan puasa secara lahiriah seperti makan, minum dan bersenggama dengan isteri, tetapi tidak menjaga dari hal-hal yang membatalkan puasa secara maknawiyah seperti menggunjing, adu domba, dusta, melaknat, mencaci, memandang wanita-wanita di jalanan, di toko, di pasar dan sebagainya. 

Seyogyanya setiap muslim memperhatikan puasanya, menjauhkan diri dari hal-hal yang diharamkan dan membatalkan puasa. Sebab betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi ia tidak mendapatkan kecuali lapar dan dahaga belaka. Betapa banyak orang yang shalat, tetapi ia tidak mendapatkan kecuali begadang dan letih saja. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 
"Barangsiapa tidak meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh terhadap puasanya dari makan dan minum."(HR. Al-Bukhari). 

8. Meninggalkan shalat Tarawih. 
Padahal telah dijanjikan bagi orang yang menjalankannya -karena iman dan mengharap pahala dari Allah- ampunan akan dosa-dosanya yang telah lalu. Orang yang meninggalkan shalat taraweh berarti meremehkan adanya pahala yang agung dan balasan yang besar ini. 

Ironinya, banyak umat Islam yang meninggalkan shalat taraweh. Barangkali ada yang ikut shalat sebentar lalu tidak melanjutkannya hingga selesai. Atau rajin melakukannya pada awal-awal bulan Ramadhan dan malas ketika sudah akhir bulan. Alasan mereka, shalat taraweh hanyalah sunnah belaka. 

Benar, tetapi ia adalah sunnah mu'akkadah (sangat dianjurkan) yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, Khulafaur Rasyidin dan para Tabi'in yang mengikuti petunjuk mereka. Ia adalah salah satu bentuk taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, dan salah satu sebab bagi ampunan dan kecintaan Allah kepada hambaNya. Orang yang meninggalkannya berarti tidak mendapatkan bagian daripadanya sama sekali. Kita berlindung kepada Allah dari yang demikian. Dan bahkan mungkin orang yang melakukan shalat taraweh itu bertepatan dengan turunnya Lailatul Qadar, sehingga ia mendapatkan keberuntungan dengan ampunan dan pahala yang amat besar. 

9. Puasa tetapi tidak shalat. 
Sebagian orang ada yang berpuasa, tetapi meninggalkan shalat atau hanya shalat ketika bulan Ramadhan saja. Orang semacam ini puasa dan sedekahnya tidak bermanfaat. Sebab shalat adalah tiang dan pilar utama agama Islam. 

10. Bepergian agar punya alasan berbuka. 
Sebagian orang melakukan perjalanan ke luar negeri pada bulan Ramadhan untuk tujuan yang baik, tetapi agar bisa berbuka puasa dengan alasan musafir. 
Perjalanan semacam ini tidak dibenarkan dan ia tidak boleh berbuka karenanya. Sungguh tidak tersembunyi bagi Allah tipu daya orang-orang yang suka menipu. Sebagian besar orang yang melakukan hal tersebut adalah para tukang mabuk dan minum-minuman keras. Mudah-mudahan Allah menjauhkan kita dari yang demikian. 

11. Berbuka dengan sesuatu yang haram. 
Seperti minuman yang memabukkan, rokok dan sejenisnya. Atau berbuka dengan sesuatu yang didapatkan dari yang haram. Orang yang makan atau minum dari sesuatu yang haram tak akan diterima amal perbuatannya dan tak mungkin pula do'anya dikabulkan. 

(Bersambung....) 

PASAL WAJIBNYA MENJAGA LISAN DAN MENINGGALKAN BERLEBIHAN DALAM BERBICARA


Ketahuilah bahwa setiap mukallaf harus menjaga lisannya dari semua perkataan ke-cuali perkataan yang maslahat di dalamnya telah jelas. Dan kapan saja suatu perkataan memiliki kemaslahatan yang sama, jika dikatakan atau ditinggalkan, maka disunnahkan untuk menahan diri darinya. Karena terkadang perkataan yang mubah akan terseret menuju keharaman atau kemakruhan, bahkan ini menjadi hal yang umum di dalam adat kebiasaan, dan keselamatan (adalah kebaikan) yang tidak ada sesuatu pun yang bisa menyamainya.
Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Hurairahradiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ، فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ.مَنْ
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Adab, Bab Man Kana Yu'minu Billahi, 10/445, no. 6019; dan Muslim, Kitab al-Iman, Bab al-Hatstsu ala Ikram al-Jar wa adh-Dhaif, 1/68, no. 48.
Saya berkata, Hadits yang disepakati keshahihannya ini merupakan nash yang jelas (sharih) bahwasanya tidak seharusnya seseorang berbicara melainkan apabila perkataan tersebut baik, yaitu yang tampak jelas mashlahatnya, dan ketika ragu tentang kejelasan mashlahatnya, maka janganlah berbicara. Al-Imam asy-Syafi'i 5 berkata, "Apabila se-seorang ingin berbicara, maka hendaklah dia berpikir terlebih dahulu sebelum berbicara, apabila telah jelas mashlahatnya, maka dia berbicara dan apabila ragu-ragu, maka dia tidak berbicara sampai jelas maslahatnya."
Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Musa al-Asy'ari radiyallahu 'anhu, dia berkata,

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَيُّ الْمُسْلِمِيْنَ أَفْضَلُ؟ قَالَ: مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ.
"Saya bertanya, 'Wahai Rasulullah, Muslim apakah yang paling utama?' Beliau menjawab, 'Seorang Muslim yang mana kaum Muslimin selamat dari (bahaya) lisan dan tangannya'."
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Kitab al-Iman, Bab Ayyu al-Islam afdhal, 1/54, no. 11; dan Muslim, Kitab al-Iman, Bab Bayan Tafadhuli al-Islam, 1/66, no. 42.
Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari,{ Kitab ar-Riqaq, Bab Hifzhu al-Lisan, 11/308, no. 6474.} dari Sahal bin Sa'ad radiyallahu 'anhu, dari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

مَنْ يَضْمَنُ لِي مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَمَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ أَضْمَنُ لَهُ الْجَنَّةَ.
"Barangsiapa yang menjamin untukku (mencegah kejahatan lisan) yang berada di antara dua tulangnya, dan (kejahatan kemaluan) yang berada di antara kedua kakinya, niscaya aku akan menjamin surga untuknya."
Al-Lahyu bermakna bagian wajah tempat tumbuhnya jenggot, yang terdapat di antara dua tempat tumbuhnya jenggot yaitu lisan dan yang terdapat di antara kedua kaki adalah farj (kemaluan).
Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Hurairahradiyallahu 'anhu, bahwasanya dia mendengar Nabi Shallallahu 'alaihi wasallambersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ يَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيْهَا، يَزِلُّ بِهَا إِلَى النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ.
"Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kata yang tidak dia periksa (dengan baik sebelum mengucapkannya), maka karena satu kata tersebut dia dapat terjerumus ke dalam neraka yang lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat."
Dalam riwayat al-Bukhari, أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ(lebih jauh daripada jarak antara timur) tanpa menyebut kata "الْمَغْرِبُ" (barat).
Diriwayatkan oleh al-Bukhari, Ibid., no. 6477; dan Muslim, Kitab az-Zuhd, Bab at-Takallum bi al-Kalimah, 4/2290, no. 2988.
Dan makna dari kata "يَتَبَيَّنُ" (memeriksa dengan baik) adalah, berpikir tentang baik atau tidaknya suatu perkataan.
Kami meriwayatkan dalam Shahih al-Bukhari, dari Abu Hurairah y, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللهِ سبحانه و تعالى، مَا يُلْقِي لَهَا بَالاً، يَرْفَعُ اللهُ سبحانه و تعالى بِهَا دَرَجَاتٍ. وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ سبحانه و تعالى، لاَ يُلْقِي لَهَا بَالاً، يَهْوِيْ بِهَا فِي جَهَنَّمَ.
"Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan suatu kalimat (baik) yang diridhai Allah, yang sama sekali tidak dia pikirkan, namun Allah mengangkatkan derajatnya dengan kalimat baik tersebut. Dan sesungguhnya seorang hamba (lainnya) yang berbicara dengan kalimat (buruk) yang dimurkai Allah Subhanahu waTa`ala, yang sama sekali tidak dia pikirkan, namun menjerumuskannya ke dalam Neraka Jahanam karenanya."
{ Ibid., no. 4678, yaitu salah satu lafazh hadits itu sendiri yang telah dikemukakan sebelumnya. }
Saya berkata, Demikianlah yang terdapat dalam naskah-naskah sumber al-Bukhari: يَرْفَعُ اللهُ بِهَا دَرَجَاتٍ dan dia shahih. Maksudnya "mengangkatkan derajatnya", atau bisa jadi maksudnya "mengangkatnya".
Kami meriwayatkan dalam Muwaththa` Imam Malik dan Kitab at-Tirmidzi serta Ibnu Majah, dari Bilal bin al-Harits al-Muzani radiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

إِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ رِضْوَانِ اللهِ سبحانه و تعالى، مَا كَانَ يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ؛ يَكْتُبُ اللهُ سبحانه و تعالى لَهُ بِهَا رِضْوَانَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ. وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَتَكَلّمُ بِالْكَلِمَةِ مِنْ سَخَطِ اللهِ سبحانه و تعالى ، مَا كَانَ يَظُنُّ أَنْ تَبْلُغَ مَا بَلَغَتْ، يَكْتُبُ اللهُ سبحانه و تعالى [لَهُ] بِهَا سَخَطَهُ إِلَى يَوْمِ يَلْقَاهُ.
"Sesungguhnya seseorang berbicara dengan kalimat (baik) yang diridhai AllahSubhanahu waTa`ala, dia sama sekali tidak menduga kalimat tersebut mencapai derajat yang dicapainya; Allah menuliskan keridha-an untuknya dengan kalimat tersebut hingga Hari Pertemuan denganNya. Dan sesungguhnya seseorang yang berbicara dengan kalimat (buruk) yang dimurkai Allah Subhanahu waTa`ala, dia sama sekali tidak menduga kalimat tersebut mencapai derajat (rendah) yang dicapainya; Allah menuliskan kemurkaan untuknya dengan kalimat tersebut hingga Hari Pertemuan denganNya."
Shahih: Diriwayatkan oleh Malik 2/985; al-Humaidi, no. 911; Ahmad 3/469; Abd bin Humaid, no. 358-Muntakhab; al-Bukhari dalam at-Tarikh 2/106; Ibnu Majah, Kitab al-Fitan, Bab Kaffu al-Lisan, 2/1312, no. 3969; at-Tirmidzi, Kitab az-Zuhd, Bab Qillah al-Kalam, 4/599, no. 2319; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu, no. 70; an-Nasa`i dalam al-Kubra, no. 2028-Tuhfah; Ibnu Hibban, no. 280,281 dan 287; ath-Thabrani 1/367, no. 1129-1134 dan 1137; al-Hakim 1/44-46; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. no. 4957; al-Baghawi, no. 4124; al-Ashbahani dalam at-Targhib, no. 2158 dan 2363; dan Ibnu Asakir 10/413-419: dari berbagai jalur, dari Muhammad bin Amr bin Alqamah, dari bapaknya, (dari kakeknya), dari Bilal bin al-Harits dengan hadits tersebut.
Dan sanad ini mempunyai dua illat:
Pertama, perselisihan pendapat mereka padanya dalam berbagai segi, tapi bukanlahidhthirab yang dapat menggugurkan hadits ini. Ad-Daruquthni, al-Hakim, Ibnu Abd al-Barr dan Ibnu Asakir telah merajihkan jalur sanad yang disebutkan di sini.
Kedua, bahwa dalam Amr bin Alqamah terdapat Jahalah, dan haditsnya paling tinggi hanya, tidak bermasalah (la ba'sa bihi) dalam kapasitas syawahid. Dia tidak sendirian dalam meriwayatkan hadits ini, akan tetapi Malik bin Abi Amir al-Ashbahi Muhammad bin Ibrahim at-Taimi dan Musa bin Uqbah telah mengikutinya dan mereka semua tsiqahdalam riwayat Ibnu al-Mubarak dalam az-Zuhd, no. 1394; an-Nasa`i dalam al-Kubra, Ibid.; al-Baghawi, no. 4125; Ibnu Asakir 10/419-420, dan hadits ini shahih dengan adanya mutaba'at ini. Dan at-Tirmidzi, al-Hakim, dan al-Baghawi telah menshahihkannya, serta al-Mundziri, an-Nawawi, adz-Dzahabi, al-Iraqi dan al-Albani telah menyetujui mereka. At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Kami meriwayatkan dalam Kitab at-Tirmidzi, an-Nasa`i dan Ibnu Majah, dari Sufyan bin Abdillah radiyallahu 'anhu, dia berkata,

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، حَدِّثْنِيْ بِأَمْرٍ أَعْتَصِمُ بِهِ. قَالَ: قُلْ رَبِّيَ اللهُ ثُمَّ اسْتَقِمْ. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا أَخْوَفُ مَا يُخَافُ عَلَيَّ؟ فَأَخَذَ بِلِسَانِ نَفْسِهِ، ثُمَّ قَالَ هذَا.
"Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, beritahukanlah kepadaku tentang suatu perkara yang aku berpegang teguh padanya.' Rasulullah menjawab, 'Katakanlah, Rabbku adalah Allah, kemudian tetaplah istiqamah dengan perkara tersebut'. Saya bertanya, 'Wahai Rasulullah, apakah yang paling ditakuti pada diriku?' Maka beliau memegang lisannya kemudian bersabda, 'Ini'."
Shahih: Diriwayatkan oleh ath-Thayalisi, no. 1231; Ibnu Abi Syaibah, no. 26492; Ahmad 3/413, 4/384; ad-Darimi 2/298; al-Bukhari dalam at-Tarikh 5/100; Muslim, Kitab al-Iman, Bab Jami' Aushaf al-Islam, 1/65, no. 38, terbatas pada barisnya yang pertama; Ibnu Majah, Kitab al-Fitan, Bab Kaffu al-Lisan, 2/1314, no. 3972; at-Tirmidzi,Kitab az-Zuhd, Bab Hifzh al-Lisan, 4/607, no. 2410; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu, no. 1 dan 7; Ibnu Abi Ashim dalam as-Sunnah, no. 20 dan 21; an-Nasa`i dalam al-Kubra, no. 4478-Tuhfah; Ibnu Hibban, no. 5698, 5699, 5700 dan 5702; ath-Thabrani 7/69, no. 6396-6398; al-Hakim 4/313; dan al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 4919, dengan isnad yang shahih, dari Sufyan bin Abdillah dengan hadits tersebut.
Dan hadits ini mempunyai lebih dari satu isnad yang shahih, oleh karena itu at-Tirmidzi mengatakan, "Hadits ini hasan shahih." Dan al-Mundziri, an-Nawawi dan al-Asqalani menyetujuinya, al-Hakim, adz-Dzahabi, Ibn al-Qayyim dan al-Albani menshahihkannya.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Kami meriwayatkan dalam kitab at-Tirmidzi, dari Ibnu Umar radiyallahu 'anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

لاَ تُكْثِرُوا الْكَلاَمَ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ، فَإِنَّ كَثْرَةَ الْكَلاَمِ بِغَيْرِ ذِكْرِ اللهِ c قَسْوَةٌ لِلْقَلْبِ، وَإِنَّ أَبْعَدَ النَّاسِ مِنَ اللهِ سبحانه و تعالى الْقَلْبُ الْقَاسِي.
'Janganlah kamu memperbanyak pembicaraan selain dzikir pada Allah, karena banyak ber-bicara selain dzikir pada Allah Subhanahu waTa`ala menyebabkan hati menjadi keras, dan sejauh-jauh manusia dari Allah Subhanahu waTa`ala adalah (yang memiliki) hati yang keras'."
Hasan: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Kitab az-Zuhd, Bab, 4/607, no. 2411; ath-Thabrani dalam ad-Du'a`, no. 1874; Ibnu Mardawaih 1/98 surat al-Baqarah 74- Tafsir Ibnu Katsir; dan al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. no. 4951 dan 4952: dari jalur Ibrahim bin Abdillah (bin al-Harits) bin Hatib, dari Abdullah bin Dinar, dari Ibnu umar dengan hadits tersebut.
Dan sanad ini tidak mengapa, Ibrahim ini yang meriwayatkan darinya tiga perawi yangtsiqah, dan Ibnu Hibban mentsiqahkannya, at-Tirmidzi menghasankannya, maka haditsnya dalam batasan hasan. Abdullah bin Dinar adalah tsiqah, dia termasuk perawiKutub as-Sittah. Maka haditsnya hasan sebagaimana yang dikatakan oleh at-Tirmidzi dan disetujui oleh al-Mundziri, Ahmad Syakir dan al-Arna'uth. Dan dalam bab ini terdapat riwayat dari Hafshah dalam riwayat ad-Dailami.
Kami meriwayatkan di dalamnya, dari Abu Hurairah radiyallahu 'anhu,dia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ وَقَاهُ اللهُ سبحانه و تعالى شَرَّ مَا بَيْنَ لَحْيَيْهِ وَشَرَّ مَا بَيْنَ رِجْلَيْهِ، دَخَلَ الْجَنَّةَ.
'Barangsiapa yang dijaga oleh Allah Subhanahu waTa`ala dari kejahatan (lisan) yang berada di antara dua tulang (rahang)nya, dan kejahatan (kemaluan) yang berada di antara kedua kakinya, niscaya dia masuk surga'."
Shahih: Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Kitab az-Zuhd, Bab Hifzh al-Lisan, 4/606, no. 2409; Abu Ya'la, no. 6200; Ibnu Hibban, no. 5703; dan al-Hakim 4/357: dari jalur Abu Khalid al-Ahmar, dari Ibnu Ajlan, dari Abu Hazm, dari Abu Hurairah dengan hadits tersebut.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan gharib." Saya berkata, Karena Abu Khalid dan Ibnu Ajlan; karena pada keduanya terdapat perkataan yang tidak menyebabkan mereka turun dari derajat hasan. Akan tetapi al-Hakim 4/375 meriwayatkannya juga dari jalur Abu Waqid, dari Ishaq budak Za`idah, dari Ibnu Tsauban, dari Abu Hurairah. Dan Abu Waqid ini adalah Shalih bin Muhammad al-Laitsi, dia dhaif tanpa tertuduh. Dan hadits ini walaupun belum berderajat shahih dengan menyatukan kedua jalurnya, maka dia shahih dengan dikuatkan oleh hadits Sahl bin Sa'ad yang telah dikemu-kakan pada no. 1055. At-Tirmidzi menghasankannya, al-Mundziri dan an-Nawawi menyetujuinya, al-Hakim, adz-Dzahabi dan al-Albani menshahihkannya.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan."
Kami meriwayatkan di dalamnya, dari Uqbah bin Amir radiyallahu 'anhu dia berkata,

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، مَا النَّجَاةُ؟ قَالَ: أَمْسِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ، وَلِيَسَعْكَ بَيْتُكَ، وَابْكِ عَلَى خَطِيْئَتِكَ.
"Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah (penyebab) keselamatan itu?' Beliau bersabda, 'Ta-hanlah lisanmu, dan hendaklah rumahmu menjadikanmu merasa luas, serta tangisilah (menyesali) dosamu'."
Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak dalam az-Zuhd, no. 134; Ahmad 4/148, 5/259; at-Tirmidzi, Ibid., no. 2406; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu, no. 2; ath-Thabrani 17/270, no. 741 dan 743; Abu Nu'aim dalam al-Hilyah 2/9; al-Ashbahani dalam at-Targhib 2/698, no. 1686; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 805; dan Ibnu Asakir 40/496: dari dua jalur yang lemah, dari al-Qasim, dari Abu Umamah, dari Uqbah dengan hadits tersebut.
Dan al-Qasim adalah Ibnu Abdirrahman, secara umum dia tidak mengapa, akan tetapi dia mempunyai riwayat yang gharib dan diingkari, lalu bagaimana apabila jalur-jalur yang tersambung kepadanya adalah lemah? Maka jiwa ini tidak akan tenang karena kekuatan hadits dari segi ini. Akan tetapi Ahmad 4/158; Hannad dalam az-Zuhd, no. 460; dan Ibnu Asakir 9/101: meriwayatkannya dari jalur Ibnu Ayyasy, dari Usaid bin Abdurrahman, dari Farwah bin Mujahid, dari Uqbah. Ibnu Ayyasy adalah orang yang kuat haditsnya dalam kelompok ahli Syam. Dan hadits ini di antaranya berasal darinya. Farwah bin Mujahid juga seorang yang kuat haditsnya, dan mereka telah berselisih tentang statusnya sebagai sahabat, dan pendapat yang paling benar adalah bahwa dia tidak berstatus sahabat, maka sanadnya jayyid, dan hadits ini shahih dengan penyatuan kedua jalurnya. At-Tirmidzi telah menghasankannya, al-Mundziri an-Nawawi, dan al-Iraqi telah menyepakatinya, dan al-Albani telah menshahihkannya.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan."
Kami meriwayatkan di dalamnya, dari Abu Sa'id al-Khudri radiyallahu 'anhu, dari NabiShallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ، فَإِنَّ اْلأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُوْلُ: اِتَّقِ اللهَ فِيْنَا، فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ، فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اِسْتَقَمْنَا، وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اِعْوَجَجْنَا.
"Apabila anak cucu Adam masuk waktu pagi hari, maka seluruh anggota badan tunduk ke-pada lisan, seraya berkata, 'Bertakwalah kepada Allah dalam menjaga hak-hak kami, karena kami bersamamu, apabila kamu lurus, maka kami juga lurus, dan apabila kamu bengkok, maka kami juga bengkok'."
Ibnu Allan 6/355 berkata, "Ucapannya 'تُكَفِّرُ اللِّسَانَ', demikianlah yang terdapat dalam teks al-Adzkar dan dalam al-Jami' ash-Shaghir disebutkan dengan mendhammahkan اللِّسَان dan juga memfathahkannya. Di dalam naskah yang dishahih-kan dari al-Misykat(dan salah satu naskah "al-Adzkar") diungkapkan dengan "لِلِسَانٍ" dengan menggunakan "lam huruf jar" sebelum لِسَانٌ, dan berdasarkan naskah tersebutlah pemilik al-Mirqath mensyarah. Demikian pula dalam an-Nihayah. Inilah yang zahir, dan boleh jadi tulisan yang pertama terjadi kesalahan naskah. Ibnu al-Atsir berkata dalaman-Nihayah, "Sungguh seluruh tubuh tunduk pada lisan". Dan makna "تَكْفِيْرٌ" adalah ketundukan manusia dan mengangguk-anggukkan kepalanya kurang lebih sebagaimana diperbuat oleh orang yang ingin ruku'. Ibnu al-Atsir meriwayatkan "لِتَسْتَكْفِي اللِّسَانُ" dalam Jami' al-Ushul. Dan seperti itu pula dalam Mukhtasharnya karya Daiba' yang bermakna "meminta lisan untuk mencukupkan diri dari kejelekan".
Dalam semua ushul: مِنْكَ dan yang benar adalah yang telah kami tetapkan.
Hasan: Diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak dalam az-Zuhd, no. 1012; ath-Thayalisi, no. 2209; Ahmad dalam al-Musnad 3/96 dan az-Zuhd, hal. 243; Abd bin Humaid, no. 979-Muntakhab; at-Tirmidzi, Ibid., no. 2407; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu, no. 12; Ibn as-Sunni dalam al-Yaum wa al-Lailah, no. 1; Abu Nu'aim dalam al-Hilyah4/309; al-Baihaqi dalam Syu'ab al-Iman, no. 4945 dan 4946; dan al-Baghawi dalamSyarh as-Sunnah, no. 4126: dari berbagai jalur, dari Hammad bin Zaid, dari Abu ash-Shahba', dari Sa'id bin Jubair, dari Abu Sa'id dengan hadits tersebut.
Semua perawi sanad ini tsiqah, kecuali Abu ash-Shahba', dan dia orang Kufah, Ibnu Hibban telah mentsiqahkannya dan jamaah telah meriwayatkan hadits darinya, maka haditsnya tidak mengapa. Akan tetapi di sini at-Tirmidzi menunjukkan adanya illat, maka dia berkata, "Tidak hanya satu orang saja yang meriwayatkannya dari Hammad bin Zaid, namun mereka tidak menyatakannya marfu'." Saya berkata, Hadits tersebut tidak tercela, karena marfu'nya adalah tambahan tsiqah, yang merupakan riwayat mayoritas. Dan hukumnya adalah untuknya, karena hukum mauquf di sini adalahmarfu', dan karena ia tidak dikatakan berdasarkan pendapat manusiawi. Kemudian maknanya mempunyai syahid, di dalamnya terdapat kelemahan, dari hadits Abu Bakar dalam riwayat Abu Ya'la radiyallahu 'anhu, dengan lafazh;

لَيْسَ شَيْءٌ مِنَ الْجَسَدِ إِلاَّ وَهُوَ يَشْكُو ذَرْبَ اللِّسَانِ.
"Tidak ada satu anggota tubuh pun melainkan ia akan mengadukan lisan yang sulit dikendalikan (pedas)."
Yang lainnya mauquf atas Ali dalam riwayat Ibnu Abi ad-Dunya, no. 58. Maka apabila hadits ini tidak berderajat hasan lidzatihi, maka dia hasan dengan syawahidnya ini. Ibnu Khuzaimah telah menshahihkannya, al-Iraqi dan al-Albani telah menghasankannya.
Kami meriwayatkan dalam Kitab at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Ummu Habibahradiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam,

كُلُّ كَلاَمِ ابْنِ آدَمَ عَلَيْهِ لاَ لَهُ، إِلاَّ أَمْرًا بِمَعْرُوْفٍ، أَوْ نَهْيًا عَنْ مُنْكَرٍ، أَوْ ذِكْرًا لله سبحانه و تعالى.
"Setiap perkataan anak Adam adalah menjadi dosa baginya, bukan pahala untuknya, kecuali perintah kepada kebaikan atau larangan dari kemungkaran atau dzikir kepada Allah Subhanahu waTa`ala."
Dhaif: Diriwayatkan oleh Abd bin Humaid 1554- Muntakhab; al-Bukhari dalam at-Tarikh1/261; Ibnu Majah dalam Kitab al-Fitan; Bab Kaffu al-Lisan fi al-fitnah; 2/1315, no. 3974; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu no.14; at-Tirmidzi dalam Kitab az-Zuhd, Bab, 4/608, no. 2412; Abu Ya'la 7132 dan 7134; Ibn as-Sunni, no. 5; al-Hakim 2/512 ; al-Qudha`i dalam asy-Syihab, no. 305; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 4954; al-Khathib dalam at-Tarikh 12/321 dan 433; dan al-Ashbahani dalam at-Targhib, no. 2347: dari berbagai jalur, dari Muhammad bin Yazid bin Khunais, saya mendengar Sa'id bin Hassan, Ummu Shalih telah menceritakan kepadaku, dari Shafiyah binti Syaibah, dari Ummu Habibah dengan hadits tersebut.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan gharib." Kami tidak mengetahuinya selain dari hadits Muhammad bin Yazid bin Khunais," dan al-Mundziri menyetujuinya dan menambahkan, "Para perawinya tsiqah". Dan pada Muhammad bin Yazid terdapat sedikit kritik tapi tidak membuatnya tercela parah, dan dia adalah syaikh yang shalih." Saya berkata, "Muhammad bin Yazid menyibukkan keduanya tentang hadits haqiqi, yaitu Ummu Shalih ini. Al-Asqalani berkata, 'Kondisinya tidak diketahui'. Dan yang sebenarnya adalah bahwa kondisinya tidak diketahui, tidak diketahui kecuali pada hadits dan rawi ini. Kemudian saya melihat bahwa al-Bukhari menunjukkan illat lain tentangnya, yaitu bahwa ia diriwayatkan oleh Ummu Shalih secara mursal. Maka hadits tersebut berdasarkan ini adalah dhaif. Al-Munawi cenderung untuk mendhaifkannya, dan al-Albani mendhaifkannya."
Kami meriwayatkan dalam Kitab at-Tirmidzi, dari Mu'adz radiyallahu 'anhu, dia berkata,

قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِيْ مِنَ النَّارِ، قَالَ: لَقَدْ سَأَلْتَ عَنْ عَظِيْمٍ، وَإِنَّهُ لَيَسِيْرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللهُ سبحانه و تعالى عَلَيْهِ: تَعْبُدُ اللهَ وَلاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا، وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ، وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ، وَتَصُوْمُ رَمَضَانَ، وَتَحُجُّ الْبَيْتَ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أَدُلُّكَ عَلَى أَبْوَابِ الْخَيْرِ؟ اَلصَّوْمُ جُنَّةٌ، وَالصَّدَقَةُ تُطْفِئُ
الْخَطِيْئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ، وَصَلاَةُ الرَّجُلِ فِي جَوْفِ اللَّيْلِ. قَالَ ثُمَّ تَلاَ تَتَجَافَى
جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ فَلاَ تَعْلَمُ نَفْسٌ مَّاأُخْفِيَ لَهُم مِّن قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَآءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِرَأْسِ اْلأَمْرِ وَعَمُوْدِهِ وَذِرْوَةِ سَنَامِهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، قَالَ: رَأْسُ اْلأَمْرِ اْلإِسْلاَمُ، وَعَمُوْدُهُ الصَّلاَةُ، وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ. ثُمَّ قَالَ: أَلاَ أُخْبِرُكَ بِمَلاَكِ ذلِكَ كُلِّهِ؟ قُلْتُ: بَلَى يَا رَسُوْلَ اللهِ، فَأَخَذَ بِلِسَانِهِ، ثُمَّ قَالَ: كُفَّ عَلَيْكَ هذَا. قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، وَإِنَّا لَمُؤَاخَذُوْنَ بِمَا نَتَكَلَّمُ بِهِ؟ فَقَالَ: ثَكِلَتْكَ أُمُّكَ، وَهَلْ يَكُبُّ النَّاسَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوْهِهِمْ إِلاَّ حَصَائِدُ أَلْسِنَتِهِمْ؟
"Saya berkata, 'Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku perkara yang dapat memasukkanku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka'. Rasulullah menjawab, 'Kamu telah menanyakan perkara yang besar, namun perkara tersebut adalah perkara mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah, yaitu kamu menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan sesuatu pun, kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat, kamu berpuasa Ramadhan dan haji ke Baitullah'. Kemudian beliau bersabda, 'Maukah kamu saya tunjukkan pintu-pintu kebaikan? Puasa adalah perisai, sedekah (mampu) memadamkan kesalahan sebagaimana air (mampu) memadamkan api, demikian juga shalat seseorang di pertengahan malam (mampu memadamkan kesalahan)'. Rawi hadits ini berkata, 'Kemudian beliau membaca, 'Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabbnya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka. Seorang pun tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka yaitu (bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.' (As-Sajdah: 16-17). Kemudian beliau berkata, 'Maukah kamu saya beritahukan tentang dasar perkara, tiangnya, dan puncaknya?'Saya menjawab, 'Ya, saya mau wahai Rasulullah'. Beliau bersabda, 'Dasar perkara adalah Islam, tiangnya adalah shalat, dan puncaknya adalah jihad. Maukah kamu kuberitahukan cara mengatur dan menguatkan semua itu?' Saya menjawab, 'Ya, saya mau wahai Rasulullah.' Maka beliau memegang mulutnya seraya bersabda, 'Jagalah ini'. Saya bertanya, 'Apakah Rabb kami akan menghukum kami disebabkan ka-limat yang kami ucapkan?' Beliau menjawab, 'Semoga ibumu kehilanganmu (maksudnya sebagai ungkapan kaget, pent.). Apakah kamu menduga selain dari yang kamu ucapkan? Tidaklah manusia jatuh tersungkur di atas wajah atau hidung mereka, melainkan disebabkan oleh tindakan lisan mereka'."

جُنَّةٌ bermakna pelindung, penutup, penghalang yang menghalangi seseorang dari syahwat, dan selanjutnya pelindung dari neraka.
Maksud "Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya", adalah kinayah tentang lamanya shalat mereka kepada Rabb pada malam hari.
Maksud "مَلاَكُ اْلأَمْرِ" adalah penopang dan asas yang dijadikan sandaran.
Makna "ثَقِلَتْكَ أُمُّكَ" (Semoga ibumu kehilanganmu) adalah ungkapan yang mengalami pelebaran makna, dalam term orang Arab sebagai ungkapan kaget bukan doa untuk mendapat keburukan.
Shahih: Diriwayatkan oleh Abdurrazaq, no. 20303; Ahmad 5/231; Abd bin Humaid, no. 112-Muntakhab; Ibnu Majah dalam Kitab al-Fitan, Bab Kaffu al-Lisan, 2/1314, no. 3973; at-Tirmidzi dalam Kitab al-Iman, Bab Hurmatu ash-Shalah, 5/11, no. 2616; an-Nasa`i dalam al-Kubra, no.11311-Tuhfah; ath-Thabrani 20/130, no. 266; dan al-Baghawi, no. 11: dari jalur Ashim bin Abi an-Najud, dari Abu Wail Syaqiq bin Salmah, dari Mu'adz dengan hadits tersebut. At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih." Al-Mundziri dalam at-Targhib 3/511; dan Ibnu Rajab dalam al-Ulum wa al-Hukm, hadits no. 29 mengomentari bahwasanya Abu Wail tak mendengar (riwayat dari) Mu'adz walaupun dia mengenalnya.
Akan tetapi diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, no. 30306; Ahmad 5/233 dan 237; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamt, no. 6; ath-Thabrani 20/142, no. 291-294; al-Hakim 2/76 dan 412; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 4958 dan 4959; dan al-Ashbahani, no. 83: dari dua jalur, dari Maimun bin Abi Syabib, dari Mu'adz; secara panjang lebar dan secara ringkas. Al-Hakim dan adz-Dzahabi menshahihkannya berdasarkan syarat keduanya (al-Bukhari dan Muslim), al-Mundziri dan Ibnu Rajab menyatakannya berillat, bahwa Maimun tidak mendengar Mu'adz dan tidak bertemu dengannya.
Hadits ini mempunyai jalur ketiga dalam riwayat ath-Thayalisi, no. 560; Ibnu Abi Syaibah, no. 26489; Ahmad 5/233 dan 237; ath-Thabrani 20/147, no. 204 dan 205; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 3349; dan al-Ashbahani dalam at-Targhib, no. 1436: dari jalur Urwah bin an-Nazzal, dari Mu'adz, secara panjang lebar dan secara ringkas. Dan Urwah ini di samping dia majhul, juga tidak pernah mendengar (riwayat) dari Mu'adz.
Hadits ini mempunyai jalur keempat menurut Ahmad 5/236 dan 245; al-Bazzar, no. 1653 dan 1654-Zawa`id; Ibnu Hibban, no. 214; ath-Thabrani 20/64, no. 116, 137 dan 141; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 4961; dan al-Ashbahani dalam at-Targhib, no. 1437: dari empat jalur yang satu sama lain saling menguatkan, dari Abdurrahman bin Ghanm, dari Mu'adz, secara panjang lebar dan secara ringkas. Dan Ibnu Ghanm ini adalah orang Syam lama bermulazamah pada Mu'adz. Para ulama berselisih pendapat dalam statusnya sebagai sahabat. Maka ini adalah jalur yang paling kuat yang dijadikan penopang.
Hadits tersebut apabila tidak menjadi shahih hanya dengan jalur yang terakhir, maka tidak diragukan bahwasanya hadits ini shahih dengan berkumpulnya semua jalur sanad. At-Tirmidzi telah menshahihkannya. An-Nawawi dan al-Albani telah menyetujuinya.
At-Tirmidzi berkata, "Hadits ini hasan shahih."
Saya berkata, "الذِّرْوَةُ atau الذُّرْوَةُ dengan mendhammahkan atau mengkasrahkan dzal bermakna, puncak sesuatu.
Kami meriwayatkan dalam Kitab at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Abu Hurairahradiyallahu 'anhu, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda,

مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ.
"Di antara kebaikan Islam seseorang adalah (tindakannya) meninggalkan perkara yang tidak penting baginya."
Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Kitab al-Fitan, Bab Kaffu al-Lisan fi al-Fitnah, 2/1315, no. 3976; at-Tirmidzi, Kitab az-Zuhd, Bab, 4/558, no. 2317; al-Uqaili 2/9; Ibnu Adi 6/2077; al-Qudha`i, no. 192; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 4987; dan Ibnu Abd al-Barr 9/198: dari berbagai jalur, dari al-Auza'i, dari Qurrah, dari az-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah dengan hadits tersebut.
Dan Qurrah bin Abdurrahman adalah shaduq (jujur), dia mempunyai hadits-hadits munkar, maka haditsnya layak, minimal dalam syawahid. Dan dia mempunyai jalur sanad yang lain pada Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu, no. 108 dan 745; dan ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Ausath, no. 2902: akan tetapi jalur-jalur ini dhaif sekali. Dan dia mempunyai Syahid dari hadits al-Husain bin Ali y, dan pembahasannya telah diperinci dalam ar-Riyadh, no. 69, dan aku menutupnya dengan menyatakannya hasan. Dan dalam masalah ini terdapat pula riwayat dari Zaid bin Tsabit, Abu Bakar, dan al-Harits bin Hisyam, namun semua sanadnya dhaif atau bahkan lebih dhaif dari itu. Akan tetapi hadits tersebut shahih, insya Allah dengan adanya syahid di atas. Banyak ahli ilmu yang menshahihkannya. Mereka menganggapnya sebagai hadits-hadits yang mana poros pembahasan Islam berpedoman atasnya, seperti Ibnu Abdul Bar, Ibnu ash-Shalah, al-Mundziri, an-Nawawi, adz-Dzahabi, Ibnu Rajab, al-Iraqi, dan al-Albani. Hadits ini hasan.
Kami meriwayatkan dalam Kitab at-Tirmidzi, dari Abdullah bin Amr bin al-Ash, bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,

مَنْ صَمَتَ نَجَا.
"Barangsiapa yang diam, niscaya dia selamat."
Shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu al-Mubarak dalam az-Zuhd, no. 385; Ibnu Wahb dalamal-Jami', no. 49; Ahmad, no. 1592 dan 177; Abd bin Humaid no. 345-Muntakhab; ad-Darimi 2/299; Ibnu Abi ad-Dunya dalam ash-Shamtu, no. 10; at-Tirmidzi, Kitab al-Qiyamah, Bab, 4/660, no. 2501; ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Ausath, no. 1954; al-Qudha`i, no. 234; al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab, no. 4983 dan 4984; al-Baghawi, no. 4129; dan al-Ashbahani, no. 1683: dari berbagai jalur, dari Ibnu Lahi'ah, dari Yazid bin 'Amr al-Ma'afiri, dari Abu Abdurrahman al-Hubli, dari Ibnu Amr dengan hadits tersebut.
At-Tirmidzi berkata, "Gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadits Ibnu Lahi'ah, dan Abu Abdurrahman al-Hubli adalah Abdullah bin Yazid." Saya berkata, Ibnu Lahi'ah tidak tertolak dari segi hafalan dan kejujuran, namun dia mengalami kekacauan hafalan setelah kitab-kitabnya terbakar, akan tetapi di antara perawi-perawi yang meriwayatkan darinya di sini, terdapat Ibnu Wahb dan Ibnu al-Mubarak serta Qutaibah bin Sa'id, dan riwayat mereka darinya adalah lurus, maka sanadnya minimal hasan, dan tidak ada dasar pada pendhaifan an-Nawawi terhadapnya, juga ulama sebelumnya, yaitu pendhaifan at-Tirmidzi terhadapnya. Kemudian Ibnu Lahi'ah tidak sendirian dalam meriwayatkan dari Yazid sebagaimana ditunjukkan oleh perkataan at-Tirmidzi, bahkan diikuti (mutaba'ah) oleh Amr bin al-Harits pada ath-Thabrani dalam al-Mu'jam al-Ausath, no. 1954. Amr ini adalah seorang yang tsiqah, hafizh termasuk perawi imam enam. Dan kesimpulannya, hati menjadi tenang untuk menshahihkan hadits tersebut dengan terkumpulnya jalurnya, apabila tidak bisa dikatakan shahih dari jalur yang pertama saja. Sekelompok ulama seperti al-Mundziri, al-Iraqi, al-Asqalani, al-Munawi, dan al-Albani lebih cenderung kepada pendapat tersebut.
Isnadnya dhaif, dan saya menyebutkannya hanya untuk menjelaskannya, karena ia adalah hadits yang masyhur.
Hadits-hadits shahih semisal yang telah saya sebutkan sangat banyak. Dan hadits yang telah saya tunjukkan sudah cukup bagi orang yang diberi taufik. Dan sejumlah hadits tentang hal tersebut insya Allah akan datang dalam bab al-Ghibah. Dan hanya Allahlah yang memberikan taufik. Sedangkan atsar yang bersumber dari golongan as-Salaf dan selainnya dalam bab ini adalah banyak, dan tidak ada kebutuhan untuk mengungkapnya dengan adanya pembahasan yang telah lalu. Akan tetapi, kami akan mengingatkan seba-giannya sebagai berikut:
Telah sampai kabar kepada kami bahwa Qus bin Sa'idah dan Aktsam bin Shaifi ber-kumpul. Seorang di antara mereka berkata kepada sahabatnya, "Berapa banyak aib yang kamu dapatkan pada diri anak Adam?" Maka dia menjawab, "Ia lebih banyak daripada dapat dihitung, dan aib yang telah aku hitung di antaranya adalah delapan ribu aib, dan aku mendapatkan suatu sifat yang apabila anak cucu Adam menggunakannya, maka akan tertutuplah seluruh aib-aib tersebut." Dia bertanya, "Apakah itu?" Dia menjawab, "Menjaga lisan."
Kami meriwayatkan dari Abu Ali al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah, dia berkata, "Barangsiapa yang menghitung-hitung ucapannya daripada amalnya, niscaya ucapannya yang tidak penting baginya akan sedikit."
Al-Imam asy-Syafi'i rahimahullah berkata kepada sahabatnya ar-Rabi', "Wahai ar-Rabi', janganlah kamu berbicara tentang perkara yang tidak penting bagimu, karena apabila kamu berbicara satu kata, maka ia akan menguasaimu, sedangkan kamu tidak dapat menguasainya."
Kami meriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud radiyallahu 'anhu, dia berkata, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih berhak lama dipenjarakan (dikekang) daripada lisan."
Dan yang lainnya berkata, "Perumpamaan lisan adalah seperti hewan buas, apabila kamu tidak mengikatnya, niscaya dia akan memusuhimu."
Kami meriwayatkan dari al-Ustadz Abu al-Qasim al-Qusyairi dalam Risalahnya yang terkenal, dia berkata, "Diam adalah keselamatan dan ia merupakan pokok. Sedang-kan diam pada waktunya merupakan sifat (baik) seseorang sebagaimana berbicara pada tempatnya merupakan sebaik-baik tabiat." Dia berkata, "Saya mendengar Abu Ali ad-Daqqaq berkata, 'Siapa yang berdiam diri pada kebenaran maka dia adalah setan yang bisu'."
Dia berkata, "Adapun orang-orang yang giat menggembleng dirinya untuk lebih mengutamakan sifat diam adalah disebabkan pengetahuan mereka tentang adanya keru-sakan dalam berbicara, kemudian apa yang dikandungnya berupa peruntungan jiwa dan penunjukan sifat terpuji dan kecenderungan kepada pembedaan jenis-jenisnya dengan ungkapan kata yang baik dan kerusakan-kerusakan lainnya. Itulah sifat pemilik akhlak, ia merupakan salah satu prinsip dasar bagi mereka dalam etika berinteraksi (di antara mereka) dan pendidikan akhlak.
Dan di antara syair yang merekan lantunkan mengenai ini adalah:
Jagalah lisanmu wahai manusia
Jangan sampai ia menggigitmu, karena ia adalah ular
Berapa banyak mayit di dalam kuburan yang terbunuh karena lisannya
Padahal para pemberani pun takut berhadapan dengannya
Ar-Riyasyi 5 berkata,
Demi (Allah yang menjaga) umurmu, sesungguhnya di dalam dosaku terdapat kesibukan bagi diriku
Daripada mengurusi dosa Bani Umayyah
(Dosa mereka) terserah kepada Rabbku
Hisab amal mereka hanya kepadaNya,
Akhir ilmu tentang itu hanya kepadaNya
Aku tidak perlu dimudharatkan oleh apa yang telah mereka perbuat
(Karena tak berguna menyibukkan diri dengannya)
Bila Allah tidak memperbaiki dosa yang ada pada diriku

Sumber : Ensiklopedia Dzikir Dan Do’a, Imam Nawawi, Pustaka Sahifa Jakarta. Disadur oleh Yusuf Al-Lomboky